G 30 S/PKI Dalam Ingatan Sejarah

Monumen Pancasila Sakti. (TMH/Google)

Penulis: A.M. Eko Adirini | Editor: Anastasia Diteana

Banyuwangi, Hikmanz- G 30 S/PKI merupakan suatu peristiwa kelam yang tercatat dalam sejarah perjalanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peristiwa kudeta yang berusaha menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno  dan mengubah Insonesia menjadi negara komunis. Gerakan ini dipimpin oleh DN Aidit yang saat itu merupakan ketua dari Partai Komunis Indonesia.

Berbagai upaya dilakukan sampai pada akhirnya menjadi sebuah kudeta yang mengorbankan  pejabat tinggi negara dan seorang anak yang tidak berdosa. Gerakan ini mengincar perwira tinggi TNI AD Indonesia, tiga dari enam orang yang menjadi target langsung dibunuh di kediamannya sedangkan yang lain diculik dan dibawa menuju markas mereka di daerah lubang buaya.

Pejabat tinggi yang menjadi korban dalam peristiwa ini adalah                            

  1. Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani
  2. Mayor Jendral Raden Suprapto
  3. Moyor jendral Mas Tirtodarmo Haroyono
  4. Mayor Jendral Siswondo Parman
  5. Brigadir Jendral Donald Isaac Panjaitan
  6. Brigadir Jendral Sutoyo Siswodiharjo

Sementara itu Panglima TNI A.H. Nasution yang menjadi target utama dapat meloloskan diri tetapi putrinya Ade Irma Suryani tewas tertembak dan ajudannya Lettu Pierre Andreas Tendean diculik dan ditembak di lubang Buaya. Selain itu di Yogyakarta juga terdapat korban yaitu

  1. Brigadir Polisi Ketua karel Satsuit Tubun
  2. Kolonel Katamso Darmokusumo
  3. Letnan Kolonel sugiyono mangunwiryo

Peristiwa ini terjadi pada tanggal 30 September hingga 1 Oktober 1965.  Dengan gerakan yang cepat akhirnya kudeta dapat dikuasai dengan penangkapan ketua beserta pengikutnya, PKI dibubarkan dan pada tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai hari Kesaktian Pancasila.

Sampai hari ini burung Garuda masih tegak membentangkan sayapnya siap melindungi bangsa Indonesia dengan kepala menoleh ke kanan yang melambangkan siap menghormati siapa saja yang juga menghormati bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan, tak peduli siapapun yang akan mengganggu bangsa ini, rakyat siap untuk mempertahankannya.

Bagikan :

Kabar Sekolah Lainnya