Guru Ibarat Neraca yang Digunakan Sebagai Penimbang Emas

0
364

Apel pagi dalam rangka memperingati hari guru (25/11) di lapangan basket SMAK Hikmah Mandala. (TMH/Anton Xaverius)

 

Penulis: Anastasia Diteana | Editor: Anastasia Diteana

Banyuwangi, Hikmanz – Dalam rangka memperingati hari Guru yang jatuh pada hari Kamis tanggal 25 November 2021,SMAK Hikmah Mandala Banyuwangi menyelenggarakan  apel bersama yang diadakan di Lapangan Basket.  Pada peringatan kali ini petugas apel adalah dari kalangan guru itu sendiri. Mulai dari pemimpin  barisan, pemimipin upacara, pemandu Apel (pembawa acara), pembaca teks UUD 1945, pembaca Ikrar Guru, pembaca doa, sampai pemandu paduan suara adalah guru-guru  itu sendiri. Para murid sangat merindukan momen-momen apel seperti ini. Di mana apel dilaksanakan dengan inovasi terbaik dari Bapak/Ibu guru.  

Kepala SMAK Hikmah Mandala yaitu Bapak Sigit Nugraha ,S. Pd, M. M. Pd yang bertindak sebagai pembina apel memberikan amanat berupa penyampaian cerita analogi tentang Mengapa guru  sebagai orang yang hebat tidak bisa sukses seperti yang dialami oleh muridnya? Padahal murid yang sukses awalnya belajar dari guru tersebut? Murid yang diibaratkan sebagai emas yang sangat berharga. Sedangkan guru adalah sebuah neraca (timbangan )emas itu sendiri. Walaupun neraca digunakan sebagai alat penimbang emas yang sangat berharga namun harga neraca tidak semahal emas yang mulia. Hal ini sebagai pelambang bahwa murid adalah sesuatu yang sangat berharga. Namun, Emas menjadi logam yang mulia harus melalui proses yang sangat panjang. Di mana harus diangkat dari timbunan tanah atau lumpur, kemudian diasah supaya bisa berkilau dan tentu saja semakin berkilau maka akan semakin mahal sesuai dengan kandungan dan beratnya. Siswa harus berproses menjadi murid yang pandai dan kaya akan pengalaman belajar sampai bisa meraih prestasi akan memerlukan perjuangan yang sungguh serius. Keberhasilan murid  tersebutlah yang membuat murid  tersebut akan menjadi berkilau  dan menunjukkan masa depan yang cemerlang.

Cerita inspiratif ini menunjukkan bahwa betapa sangat berharganya murid  bagi guru, bagaikan permata yang dijaga,diproses supaya menjadi berkilau, sehingga akan semakin berharga. Hal ini menunjukkan betapa cintanya guru kepada muridnya  yaitu mendidik, menuntun, memberi teladan, membimbing, menjadi teman dalam  mencari pengalaman belajar  agar murid menjadi pribadi yang memiliki karakter mandiri, berkolaborasi, kreatif, aktif, komunikatif, bergotong –royong, berbudaya global, dan berprofil pelajar Pancasila. Murid kelak akan berhasil menjadi orang yang hebat, berhasil sukses dalam meraih cita-citanya di masa depan. Dan guru hanyalah guru yang bisa memberikan doa dan restunya untuk murid-murid tercintanya. Selamat Hari Guru!!.

Tulis Komentar

Please enter your comment!
Please enter your name here